Flickr Photostream

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday 21 August 2013

Tipe Data pada PHP


Tipe Data Pada PHP
Dalam PHP tipe data tidak dideklarasikan oleh programmer akan tetapi ditentukan secara otomatis oleh Intepreter PHP. Jadi anda tidak perlu deklarasikan tipe data tersebut jika ingin memberikan nilai pada suatu variabel. Anda dapat menuliskan fungsi gettype()untuk mengetahui type data dari nilai yang anda berikan.

           <?php
                $a = 0.3;
                $b = -3;
                $c = "Hallo Berooo";
                echo "$a adalah type data ". gettype($a)."<br />";
                echo "$b adalah type data ". gettype($b)."<br />";
                echo "$c adalah type data ". gettype($c)."<br />";
           ?>


Ada 8 macam tipe data pada PHP, diantaranya :
1. Integer
Tipe data integer adalah tipe data yang berguna untuk menyimpan bilangan bulat, bukan desimal. Sebagai contoh (1),(2),(3),(4),(5),(-1),(-2),(-3),(-4) dan lain-lain. Tipe data ini memiliki range antara -2,147,483,648 sampai dengan +2,147,483,648 platform 32bit.
Namun bila terdapat data diluar jangkauan tersebut, maka secara otomatis PHP akan mengkonversikannya ke dalam tipe data Floating Point.
Integer merupakan Tipe Data yang berisikan bilangan bulat negatif dan positif atautanpa ada nilai pecahan.
Tipe ini juga dapat dinyatakan dalam bentuk oktal (berbasis 8), desimal (berbasis 10), heksadesimal (berbasis 16). Seperti dalam contoh berikut :

            $oktal = 031;

            $desimal = 25;
            $heksadesimal = 0×10;


2. Double Floating
Tipe data floating point numbers biasa juga disebut dengan “double”, ” float” atau “real” adalah tipe data yang berguna untuk menyimpan bilangan desimal. Sebagai contoh (0.1),(1.3),(1.7),(1.8),(9.7),(2.4) dan lain-lain.
Contoh penulisannya :

<?php
          $a = 1.234;
         $b = 1.2e3;
        $c = 2E-6;
        $d = 1.2E8;
?>


    3.   Boolean
Tipe Data ini adalah tipe data yang paling sederhana. Hanya berupa true atau false. Cara memasukan ke dalam variabel adalah dengan memberikan nilai true atau falsepada variabel tersebut. Penulisannya tidak dipengaruhi penggunaan huruf besar atau kecil.
Contoh penulisannya :

     <?php
              $a = TRUE; // bernilai 1
             $b = true; // bernilai 1
             $c = FALSE; // bernilai 0
            $d = false; // bernilai 0
      ?>

Setiap Tipe Data dalam PHP mempunyai Boolean untuk melakukan Seleksi Kondisi. dan Tipe Data tersebut akan memberikan nilai true atau false pada seleksi kondisi tersebut.
·   Pada Variabel yang bertipe Data integer=0 (nol) mempunyai boolean false, selain itu true.
·   Pada Variabel yang bertipe Data float=0.0 (nol) mempunyai boolean false, selain itu true.
·   Pada Tipe Data string yang kosong, dan string="0" mempunyai boolean false, selain itu true.
  · Array yang tidak mempunyai element mempunyai boolean false, selain itu true.
·   Objek yang tidak mempunyai member mempunyai boolean false, selain itu true.
·   Tipe NULL dan Variabel yang belum terisi mempunyai boolean false.

   4.   String
String adalah sebuah tipe data yang terdiri dari kata, bisa berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisan string harus diapit oleh tanda petik, baik petik tunggal(‘ ‘) maupun petik ganda (” “)
Contoh penulisan tipe data string :
<?php                                                               
         $kata1 = 'string diapit petik tunggal';
         $kata2 = "string diapit petik ganda";
?>
Perbedaan antara petik ganda dan petik tunggal adalah, ketika kita menggunakan petik tunggal maka variabel tidak akan terbaca nilainya. Beda halnya dengan penggunaan petik genap yang akan membaca nilai dari suatu variabel.
Lebih spesifiknya :

<?php
           $kata = "Haloo Berooo";
           echo 'nama saya adalah $kata';
                     //jika menggunakan tanda petik tunggal browser
                   //akan menampilkan $kata
          echo "nama saya adalah $kata";
                    //jika menggunakan tanda petik tunggal browser
                   //akan menampilkan Haloo Beroo
?>

Jika string yang tertutup dalam tanda kutip ganda (” “), PHP akan menafsirkan escape sequence lebih untuk karakter khusus. Maka penulisan untuk karakter khusus tersebut harus ditambahkan slash didepan karakter tersebut.                                                               

5.   Objek
Tipe data object dibuat dengan tujuan agar para programmer terbiasa dengan OOP. Tipe data object bisa berupa bilangan, variabel atau fungsi. Data ini dapat dimasukkan ke dalam kode program sehingga meringkas beberapa fungsi dan memperkecil ukuran file.
Agar lebih mudah dapat menggunakan variabel dengan nilai string :

class Nama {

               var $jenis = “Beroo Haloo”;
                function ganti_nama($jenis) {
                 $this->jenis = $jenis;
                }
}
$nama = new Nama;

echo $nama->jenis;
$nama->ganti_nama(“Haloo Beroo”);
echo “<br>”.$nama->jenis;

Hasilnya :
Beroo Haloo

Haloo Beroo


6.   Array
Array atau Larik merupakan Tipe Compound Primitif, terdapat pada bahasa-bahasa pemrograman lain.
Tipe data array digunakan untuk menyimpan banyak data dalam satu variabel. Jenis array dalam php ada 3 (tiga) macam yakni :
·            Numeric Array

<?php
          $hari[0]="Senin";
          $hari[1]="Selasa";
          $hari[2]="Rabu";
          $hari[3]="Kamis";
          $hari[4]="Jum'at";
          $hari[5]="Sabtu";
          $hari[6]="Minggu";
                     //menampilkan tanpa perulangan.
           echo "sekarang adalah hari $hari[3] <br />" ;
                   //menampilkan menggunakan perulangan
                 //perulangan akan dijelaskan pada artikel berikutnya
           for($i=0;$i<=6;$i++){
                   echo $hari[$i]."<br/>";
           }
?>

Pada contoh numeric array diatas dapat disimpulkan bahwa pemanggilan data array tersebut menggunakan angka, angka dimulai dari 0 sampai jumlah data yang dimasukkan. $hari[0] adalah pemanggilan untuk data pertama, $hari[1] adalah pemanggilan untuk data kedua dan seterusnya.
·            Associative Array

<?php
$hari = array("Senin"=>"Ayam","Selasa"=>"Lele","Rabu"=>"Tempe","Kamis"=>"Tahu","Jum'at"=>"Teri","Sabtu"=>"Krupuk","Minggu"=>"Puasa");
    //menampilkan tanpa perulangan.
echo "Menu hari senin adalah $hari[Senin]" ;
?>

Pada contoh associative array diatas dapat disimpulkan bahwa pemanggilan data array tersebut menggunakan string yang ditentukan oleh kita, dengan kata lain pemanggilan menggunakan angka kita ganti menjadi string yang kita inginkan.

·                     Multidimensional Array
Pengertian multidimension array adalah array didalam array. Pemanggilan array ini bisa menggunakan numeric array maupun associative array. $makan[0]["pagi"] dapat diartikan sebagai menampilkan nilai array pertama dan array pagi dari variabel makan, $makan["senin"]["pagi"] dapat diartikan sebagai menampilkan nilai array senin dan array pagi dari variabel makan.

<?php
       $makan = array(
              array("pagi"=>"bubur","siang"=>"ayam","sore"=>"bebek"),
             array("pagi"=>"bubur","siang"=>"tahu","sore"=>"tempe")
        );
             //menampilkan tanpa perulangan.
         echo "Menu makan pada hari senin pagi adalah " . $makan[0]["pagi"];
        echo "<br />";
        echo "Menu makan pada hari senin pagi adalah " . $makan[1]["sore"];
?>


7.   Null
NULL adalah Tipe Data yang tidak memuat apapun. Setiap Variabel yang diset menjadi Tipe Data NULL ini akan menjadikan Variabel tersebut kosong, seperti dalam penggunaan fungsi unset(). Cara untuk menset Variabel menjadi NULL adalah dengan memasukan nilai NULL pada variabel yang dimaksud seperti pada
Contoh berikut:

<?php 
    # Nilai awal $foo adalan 10 
    $foo = 10; 
     # $foo akan menjadi NULL 
    $foo = NULL;      
    # Sama dengan memanggil unset() 
    unset($foo); 
?>


8.   Resources
Tipe Data Spesial yang satu ini di khususkan untuk menyimpan resourcesumber atau alamat. Variabel tersebut hanya dapat diciptakan oleh suatu fungsi khusus yang mengembalikan nilai berupa resource seperti penggunaan fungsi fopenopendirmysql_connectmysql_query dan semacamnya.

Friday 16 August 2013

Hukum Shalat Berjamaah 5 Waktu


Di kalangan ulama memang berkembang banyak pendapat tentang hukum shalat berjamaah. Ada yang mengatakan fardhu `ain, sehingga orang yang tidak ikut shalat berjamaah berdosa. Ada yang mengatakan fardhu kifayah sehingga bila sudah ada shalat jamaah, gugurlah kewajiban orang lain untuk harus shalat berjamaah. Ada yang mengatakan bahwa shalat jamaah hukumnya fardhu kifayah. Dan ada juga yang mengatakan hukumnya sunnah muakkadah.
Tentu masing masing pendapat itu ada benarnya, sebab mereka telah berijtihad dengan memenuhi kaidah istimbath hukum yang benar. Kalau pun hasilnya berbeda beda, tentu karena hal ini adalah ijtihad. Sebab tidak ada lafadz yang secara eksplisit di dalam Al Quran atau hadits yang menyebutkan bahwa shalat berjamaah itu hukumnya begini dan begini.
Dan berikut saya uraikan masing masing pendapat yang ada beserta dalil masing masing, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita dalam ilmu syariah.
1. Pendapat Kedua: Fardhu Kifayah
Yang mengatakan hal ini adalah Al Imam Asy Syafi`i dan Abu Hanifah sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Habirah dalam kitab Al Ifshah jilid 1 halaman 142. Demikian juga dengan jumhur (mayoritas) ulama baik yang lampau (mutaqaddimin) maupun yang berikutnya (mutaakhkhirin). Termasuk juga pendapat kebanyakan ulama dari kalangan mazhab Al Hanafiyah dan Al Malikiyah.
Dikatakan sebagai fardhu kifayah maksudnya adalah bila sudah ada yang menjalankannya, maka gugurlah kewajiban yang lain untuk melakukannya. Sebaliknya, bila tidak ada satu pun yang menjalankan shalat jamaah, maka berdosalah semua orang yang ada di situ. Hal itu karena shalat jamaah itu adalah bagian dari syiar agama Islam.
Di dalam kitab Raudhatut Thalibin karya Imam An Nawawi disebutkan bahwa:
Shalat jamaah itu itu hukumnya fardhu `ain untuk shalat Jumat. Sedangkan untuk shalat fardhu lainnya, ada beberapa pendapat. Yang paling shahih hukumnya adalah fardhu kifayah, tapi juga ada yang mengatakan hukumnya sunnah dan yang lain lagi mengatakan hukumnya fardhu `ain.
Adapun dalil mereka ketika berpendapat seperti di atas adalah:
Dari Abi Darda` Radhiyallahu ‘Anh bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Tidaklah 3 orang yang tinggal di suatu kampung atau pelosok tapi tidak melakukan shalat jamaah, kecuali syetan telah menguasai mereka. Hendaklah kalian berjamaah, sebab srigala itu memakan domba yang lepas dari kawanannya.” (HR Abu Daud 547 dan Nasai 2/106 dengan sanad yang hasan)
Dari Malik bin Al Huwairits bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam, “Kembalilah kalian kepada keluarga kalian dan tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka shalat dan perintahkan mereka melakukannya. Bila waktu shalat tiba, maka hendaklah salah seorang kalian melantunkan azan dan yang paling tua menjadi imam.” (HR.Muslim nomor 292 dan 674).
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anh bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Shalat berjamaah itu lebih utama dari shalat sendirian dengan 27 derajat.” (HR Muslim nomor 650 dan 249)
Al Khatthabi dalam kitab Ma`alimus Sunan jilid 1 halaman 160 berkata bahwa kebanyakan ulama As Syafi`i mengatakan bahwa shalat berjamaah itu hukumnya fardhu kifayah bukan fardhu `ain dengan berdasarkan hadits ini.
2. Pendapat Pertama: Fardhu `Ain
Yang berpendapat demikian adalah Atha` bin Abi Rabah, Al Auza`i, Abu Tsaur, Ibnu Khuzaemah, Ibnu Hibban, umumnya ulama Al Hanafiyah dan mazhab Hanabilah. Atha` berkata bahwa kewajiban yang harus dilakukan dan tidak halal selain itu, yaitu ketika seseorang mendengar azan, haruslah dia mendatanginya untuk shalat. (lihat Mukhtashar Al Fatawa Al Mashriyah halaman 50).
Dalilnya adalah hadits berikut:
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anh berkata, “Siapa yang mendengar azan tapi tidak menjawabnya (dengan shalat), maka dia tidak menginginkan kebaikan dan kebaikan tidak menginginkannya.” (Al Muqni` 1/193)
Dengan demikian bila seorang muslim meninggalkan shalat jamaah tanpa uzur, dia berdoa namun shalatnya tetap syah.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Sungguh aku punya keinginan untuk memerintahkan shalat dan didirikan, lalu aku memerintahkan satu orang untuk jadi imam. Kemudian pergi bersamaku dengan beberapa orang membawa seikat kayu bakar menuju ke suatu kaum yang tidak ikut menghadiri shalat dan aku bakar rumah rumah mereka dengan api.” (HR Bukhari 644,657,2420,7224. Muslim 651 dan lafaz hadits ini darinya).
3. Pendapat Ketiga: Sunnah Muakkadah
Pendapat ini didukung oleh mazhab Al Hanafiyah dan Al Malikiyah sebagaimana disebutkan oleh imam As Syaukani dalam kitabnya Nailul Authar jilid 3 halaman 146. Beliau berkata bahwa pendapat yang paling tengah dalam masalah hukum shalat berjamaah adalah sunnah muakkadah. Sedangkan pendapat yang mengatakan bahwa hukumnya fardhu `ain, fardhu kifayah atau syarat syahnya shalat, tentu tidak bisa diterima.
Al Karkhi dari ulama Al Hanafiyah berkata bahwa shalat berjamaah itu hukumnya sunnah, namun tidak disunnahkan untuk tidak mengikutinya kecuali karena uzur. Dalam hal ini pengertian kalangan mazhab Al Hanafiyah tentang sunnah muakkadah sama dengan wajib bagi orang lain. Artinya, sunnah muakkadah itu sama dengan wajib. (silahkan periksan kitab Bada`ius Shanai` karya Al Kisani jilid 1 halaman 76).
Khalil, seorang ulama dari kalangan mazhab Al Malikiyah dalam kitabnya Al Mukhtashar mengatakan bahwa shalat fardhu berjamaah selain shalat Jumat hukumnya sunnah muakkadah. Lihat Jawahirul Iklil jilid 1 halaman 76.
Ibnul Juzzi berkata bahwa shalat fardhu yang dilakukan secara berjamaah itu hukumnya fardhu sunnah muakkadah. (lihat Qawanin Al Ahkam As Syar`iyah halaman 83). Ad Dardir dalam kitab Asy Syarhu As Shaghir jilid 1 halaman 244 berkata bahwa shalat fardhu dengan berjamaah dengan imam dan selain Jumat, hukumnya sunnah muakkadah.
Dalil yang mereka gunakan untuk pendapat mereka antara lain adalah dalil dalil berikut ini:
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anh bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Shalat berjamaah itu lebih utama dari shalat sendirian dengan 27 derajat.” (HR. Muslim 650,249)
Ash Shan`ani dalam kitabnya Subulus Salam jilid 2 halaman 40 menyebutkan setelah menyebutkan hadits di atas bahwa hadits ini adalah dalil bahwa shalat fardhu berjamaah itu hukumnya tidak wajib.
Selain itu mereka juga menggunakan hadits berikut ini:
Dari Abi Musa Radhiyallahu ‘Anh berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya orang yang mendapatkan ganjaran paling besar adalah orang yang paling jauh berjalannya. Orang yang menunggu shalat jamaah bersama imam lebih besar pahalanya dari orang yang shalat sendirian kemudian tidur.” (lihat Fathul Bari jilid 2 halaman 278)
Wallahul muwafiq ila aqwa mithoriq
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Thursday 15 August 2013

Arti Minal ‘Aidin wal Faizin

Arti Minal ‘Aidin wal Faizin bukan Mohon Maaf Lahir Batin



Ucapan ini: Selamat Hari Raya Idul Fitri, Taqobalallahu Minnaa wa Minkum, Minal ‘Aidin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir Batin, merupakan ucapan yang biasa disampaikan dan diterima oleh kaum muslimin di hari lebaran baik melalui lisan ataupun kartu ucapan idul fitri. Ada dua kalimat yang diambil dari bahasa arab di sana, yaitu kalimat ke dua dan tiga. Apakah arti kedua kalimat itu? Dari mana asal-usulnya? Sebagian orang kadang cukup mengucapkan minal ‘aidin wal faizindengan bermaksud meminta maaf. Benarkah dua kalimat yang terakhir memiliki makna yang sama?
Para Sahabat Rasulullah biasa mengucapkan kalimat Taqobalallaahu minnaa wa minkum di antara mereka. Arti kalimat ini adalah semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian. Maksudnya,menerima amal ibadah kita semua selama bulan Ramadhan. Para sahabat juga biasa menambahkan:shiyamana wa shiyamakum, semoga juga puasaku dan kalian diterima.
Jadi kalimat yang ke dua dari ucapan selamat lebaran di atas memang biasa digunakan sejak jaman para Sahabat Nabi hingga sekarang.
Lalu bagaimana dengan kalimat: minal ‘aidin wal faizin? Menurut Quraish Shihab dalam bukunya Lentera Hati, kalimat ini mengandung dua kata pokok: ‘aidin dan faizin (Ini penulisan yang benar menurut ejaan bahasa indonesia, bukan aidzin,aidhin atau faidzin,faidhin. Kalau dalam tulisan bahasa arab: من العاءدين و الفاءيزين )
Yang pertama sebenarnya sama akar katanya dengan ‘Id pada Idul Fitri.  ‘Id itu artinya kembali, maksudnya sesuatu yang kembali atau berulang, dalam hal ini perayaan yang datang setiap tahun. Sementara Al Fitr, artinya berbuka, maksudnya tidak lagi berpuasa selama sebulan penuh. Jadi, Idul Fitri berarti “hari raya berbuka” dan ‘aidin menunjukkan para pelakunya, yaitu orang-orang yang kembali. (Ada juga yang menghubungkan al Fitr dengan Fitrah atau kesucian, asal kejadian)
Faizin berasal dari kata fawz yang berarti kemenangan. Maka, faizin adalah orang-orang yang menang. Menang di sini berarti memperoleh keberuntungan berupa ridha, ampunan dan nikmat surga. Sementara katamin dalam minal menunjukkan bagian dari sesuatu.
Sebenarnya ada potongan kalimat yang semestinya ditambahkan di depan kalimat ini, yaitu ja’alanallaahu(semoga Allah menjadikan kita). Jadi selengkapnya kalimat minal ‘aidin wal faizin bermakna (semoga Allah menjadikan kita) bagian dari orang-orang yang kembali (kepada ketaqwaan/kesucian) dan orang-orang yang menang (dari melawan hawa nafsu dan memperoleh ridha Allah). Jelaslah, meskipun diikuti dengan kalimat mohon maaf lahir batin, ia tidak mempunyai makna yang serupa. Bahkan sebenarnya merupakan tambahan doa untuk kita yang patut untuk diaminkan.
Wallahul muwafiq ila aqwa mithoriq
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Thursday 4 July 2013

RPL Magazine



RPL Magazine Edisi Pertama Karya Asep Wahyudin
Majalah ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata pelajaran Desain Grafis. Di dalam Majalah ini terkandung banyak sekali informasi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari - hari.



Cover Depan

































Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More